AL-NASHR: Tafsir Ayat 1 - 3

Tersebut di dalam kitab Baidhawi bahawa Nabi saw. bersabda:
"Barang siapa yang mengaji surah AL-MAA'UUN nescaya dianugrahi pahala seperti shyaid serti Nabi saw. pada hari pembukaan Mekah".

Ayat 1 - 3

1. Apabila telah tiba pertolongan Allah dan kemenangan, (yakni jatuhnya kota Makkah di tangan kaum muslimin. Dan hapusnya berhala dalam Masjiil Haram).

2. Dan (kemudian) engkau melihat manusia masuk kedalam agama Allah berduyun-duyun.

3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan memohon ampun (istighfa) kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha penerima taubat (Pengampun). pun).

KETERANGAN

Ibnu Utbah berkata Ibnu Abbas ra. bertanya kepadaku: "Hai Ibnu Utbah! tahukah anda surat apakah yang terakhit turun dalam Al Quran?" Jawabnya "Idza jaa'a nash rullahi walfathu" (surah AL-NASHR), "Benar", jawab Ibn Abbas ra.

Ibn Umar ra berkata: Telah diturunkan suat idza jaa'a nash rullahi walfathu pada pertengahan hari tasyriq, maka Rasulullah saw mengerti bahwa itu sebagai ucapan wadaa' (selamat tinggal) karena itu maka Nabi saw. mengucapkan kutbahnya yang terkenal itu.

Ibn Abbas ra. berkata Ketika telah turun surat An Nashr Rasulullah saw. memanggil Fatimah putrinya dan bersabda kepadanyn "Aku telah diberitahu akan mati", maka Fatimah menangis, kemudian ia tertawa, maka ketika ditanya mengapa ia menangis, kemudian tertawa? Jawab Fatimah: "Ketika diberitahu bahwa ia (Rusulullah saw.) diberitahu akan mati, aku menangis, kemudian Nabi saw, memberitahu bahwa Fatimahlah yang pertama dari keluaraga Nabi saw. akan menyusulnya, maka tertawalah aku". (HR: Al-Baihaqi, Annasa'i)

Berkata Mufassir setelah turunnya surah ini adalah Nabi saw. memperbanyakkan menyebut "Subhanallahi wabihamdika astaghfirullaha wa atubu alaihi". Telah mengetahuilah Nabi saw. dengan surah ini bahawa ajalnya telah hampir.

Segolongan Mufassir berkata surah ini menutut kita solat dan mengucap puji dan syukur kepada Allah jika Allah membukakan kemenangan kepada kita dalam perjuangan, di mana ketika penalukan Mekah (Fathu Mekah) Nabi saw. solat dhuha sbanyak lapan (8) rakaat. Kerana itu sunat bagi pemimping pasukan bersenjata jika memasuki kota yang telah ditakluki supaya solat 8 rakaat. Ini telah dilakukan oleh Sa'ad bin Abi Waqqash ketika menaluki Almada'in. Seolat 8 rakaat ini dilakukan dengan 4 kali salam, iaitu denggan melakukan 2 rakaat sekali salam.

Amr bin salamah ra. berkata: "Sesudah Fathu mekah kemenangan yang dicapai oleh Rusulullah saw. dan kaum muslimin, dan sebagai kurnia Allah maka datanglah berduyung-duyung suku-suku dearah Arab memasuki Islam."