JUMLAH RAKAAT TARAWIH

Pendapat tentang jumlah rakaat  Shalat tarawih  ada 2 yang terkenal, yaitu
yang berpendapat 20 rakaat dan 8 rakaat

Titik perbedaan sebenarnya ada 2:
1. Apakah tarawih itu sama dengan shalat tahajud ?
2. Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Berikut pendapat masing-masing dan argumen ringkasnya :

1. Pendapat 8 atau 11 rakaat
pendapat ini misalnya terdapat dalam keputusan majelis tarjih Muhammadiyah,
Syaikh Nasirudin Al-Bani, dll.

Intinya : Shalat tarawih = salat lail = salat tahajud = salat witr.
Jadi shalat tarawih = salat lail/salat tahajud yang dilakukan pada bulan ramadhan.
Disebut juga salat witr karena jumlahnya ganjil, yaitu 1 - 11 rakaat.
Dengan demikian hadis Bukhari dari Aisyah bahwa Rasulullah tidak pernah
shalat malam baik di bulan ramadhan maupun di luar bulan ramadhan melebihi
11 rakaat, berarti shalat tarwih maksimum 11 rakaat.

Hal ini berarti juga, kalau sudah tarawih ya tidak perlu lagi salat tahajud. Karena dia sudah
melakukannya...

2. Pendapat 20 atau 23 rakaat.
Pendapat ini adalah pendapat 4 imam madzhab, juga pendapat Ibn Taymiah, Daud zahiri, dll.

Intinya : shalat tarawih adalah shalat tersendiri di bulan ramadhan, selain salat tahajud.
Shalat tahajud memang maksimum 11 atau 8 rakaat (tanpa Witr).
Sedang shalat tarawih adalah shalat di luar tahajud, yang jumlahnya 20 rakaat...
Jadi sesudah shalat tarawih sesudah Isya boleh shalat tahajud di malam hari.
Dasar shalat tarawih 20 rakaat :
Di masa Umar ibn al-Khattab (radiallahu anhu) orang biasa melakukan 20 rak'at dan witr
(sumber :Muwatta Imam Malik. Sunan al-Kubra  Imam al-Bayhaqi, Marifatus Sunan al-Bayhaqi.
Musannaf  Imam Abdur Razzaq, Musannaf  Imam Ibn Abi Shaibah Qiyam ul-lail)

Pendapat kedua dipraktekan hingga kini di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.