Maksudnya: Allah kembali memberi pertolongan kepada Rasul.
Maksudnya: mereka mendengarkan tetapi hati mereka mengingkarinya.
Maksudnya: manusia yang paling buruk di sisi Allah ialah yang tidak mau mendengar, menuturkan dan memahami kebenaran.
Maksudnya: menyeru kamu berperang untuk meninggikan kalimat Allah yang dapat membinasakan musuh serta menghidupkan Islam dan muslimin. Juga berarti menyeru kamu kepada iman, petunjuk, jihad dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati manusia.
Artinya: petunjuk yang dapat membedakan yang haq dan yang batil, dapat juga diartikan di sini dengan pertolongan.
Di antara mufassirin ada yang mengartikan "Yastaghfiruuna" dengan bertaubat dan ada pula yang mengartikan bahwa di antara orang-orang kafir itu ada orang-orang muslim yang meminta ampun kepada Allah.
Ialah: Abu Sufyan dan sahabat-sahabatnya.
Maksudnya: jika mereka kafir dan kembali memerangi Nabi.
Maksudnya: gangguan-gangguan terhadap umat Islam dan agama Islam.
Maksudnya: menurut an-Nasafi dan al-Maraghi, tegaknya agama Islam dan sirnanya agama-agama yang batil.
Yang dimaksud dengan "rampasan perang (ghanimah)" ialah harta yang diperoleh dari orang-orang kafir dengan melalui peperangan, sedang yang diperoleh tidak dengan pertempuran dinamai "fa'i". Pembagian yang tersebut pada ayat ini ialah yang berhubungan dengan ghanimah saja.
Maksudnya; seperlima dari ghanimah itu dibagikan kepada: (a).Allah dan Rasul-Nya. (b).Kerabat Rasul (Banu Hasyim dan Banu Muthalib). (c).Anak yatim. (d).Orang miskin. (e).Ibnussabil. Sedang empat perlima dari ghanimah itu dibagikan kepada mereka yang ikut bertempur.
Yang dimaksud dengan "apa" ialah ayat-ayat al-Qur'an, malaikat dan pertolongan.
"Furqaan" ialah: pemisah antara yang hak dan batil. Yang dimaksud dengan "hari al-Furqaan" ialah hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di peperangan Badar, pada hari jum'at tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H. Sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya al-Qur'anul Kariim pada malam 17 Ramadhan.
Maksudnya: kaum muslimin waktu itu berada di pinggir lembah yang dekat ke Madinah, dan orang-orang kafir berada di pinggir lembah yang jauh dari Madinah. Sedang kafilah yang dipimpin oleh Abu Sufyan itu berada di tepi pantai kira-kira 5 mil dari Badar.
Maksudnya: kemenangan kaum muslimin dan kehancuran kaum musyrikin.
Maksudnya: agar orang-orang yang tetap dalam kekafirannya tidak mempunyai alasan lagi untuk tetap dalam kekafiran itu, dan orang-orang yang benar keimanannya adalah berdasarkan kepada bukti-bukti yang nyata.
Maksudnya ialah: memperbanyak zikir dan do'a.
Allah tidak mencabut ni'mat yang dilimpahkan-Nya kepada suatu kaum, selama kaum itu tetap ta'at dan bersyukur kepada Allah.
Penduduk Madinah yang terdiri dari Aus dan Khazraj selalu bermusuh-musuhan sebelum Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah. Sesudah Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah dan mereka masuk Islam, permusuhan itu hilang.
Maksudnya: mereka tidak mengerti bahwa berperang itu haruslah untuk membela keyakinan dan menta'ati perintah Allah. Mereka berperang hanya semata-mata mempertahankan tradisi jahiliyah dan maksud-maksud duniawiyah lainnya.
Yang dimaksud dengan "lindung-melindungi" ialah di antara Muhajjirin dan Anshar terjalin persahabatan yang amat teguh, untuk membentuk masyarakat yang baik. Demikian keteguhan dan keakraban persaudaraan mereka itu, sehingga pada permulaan Islam mereka waris-mewarisi seakan-akan mereka bersaudara kandung.
Yang dimaksud dengan "apa yang telah diperintahkan Allah itu", keharusan adanya persaudaraan yang teguh antara kaum muslimin.
Maksudnya: yang jadi dasar waris-mewarisi dalam Islam ialah hubungan kerabat bukanlah hanya hubungan persaudaraan keagamaan sebagaimana yang terjadi antara Muhajjirin dan Anshar pada permulaan Islam.
Sebelum turunnya ayat ini ada perjanjian damai antara Nabi Muhammad saw dengan orang-orang musyrikin. Di antara isi perjanjian itu ialah tidak ada peperangan antara Nabi Muhammad saw dengan orang-orang musyrikin, dan bahwa kaum muslimin dibolehkan berhaji ke Mekah dan thawaf sekeliling Ka'bah. Allah swt membatalkan perjanjian itu dan mengizinkan kepada kaum muslimin memerangi kembali. Maka turunlah ayat ini dan kaum musyrikin diberi kesempatan 4 bulan lamanya di tanah Arab untuk memperkuat diri.
Berbeda pendapat ahli tafsir tentang yang dimaksud dengan "haji akbar"; ada yang mengatakan hari Nahar, ada yang mengatakan hari Arafah. Yang dimaksud dengan "haji akbar" di sini ialah haji yang terjadi pada tahun ke-9 hijriyah.
Maksud yang diberi tangguh 4 bulan itu ialah: mereka yang memungkiri janji mereka dengan Nabi Muhammad saw. Adapun mereka yang tidak memungkiri janjinya maka perjanjian itu diteruskan sampai berakhir masa yang ditentukan dalam perjanjian itu. Sesudah berakhir masa itu, maka tiada lagi perdamaian dengan orang-orang musyrikin.
Yang dimaksud dengan "Bulan Haram" di sini ialah masa 4 bulan yang diberi tangguh kepada kaum musyrikin itu, mulai 10 Zulhijjah (hari turunnya ayat ini), sampai dengan 10 Rabi'ul Akhir.
Maksudnya: terjamin keamanan mereka.
Yang dimaksud dengan "dekat Masjidilharam" ialah Al-Hudaibiyah, suatu tempat yang terletak dekat Mekah di jalan ke Madinah. Pada tempat itu Nabi Muhammad saw mengadakan perjanjian gencatan senjata dengan kaum musyrikin dalam 10 tahun.
Ayat ini diturunkan untuk membantah anggapan bahwa memberi minum para haji dan mengurus Masjidilharam lebih utama dari beriman kepada Allah serta berhijrah di jalan Allah.
Maksudnya: jiwa orang musyrikin itu dianggap kotor karena mempersekutukan Allah.
Maksudnya: tidak dibenarkan mengerjakan haji dan umrah. Menurut pendapat sebagian mufassirin yang lain ialah kaum musyrikin itu tidak boleh masuk daerah haram baik untuk keperluan haji dan umrah atau keperluan yang lain.
Maksudnya: sesudah tahun 9 hijrah.
Karena tidak membenarkan orang musyrikin mengerjakan haji dan umrah, karena pencaharian orang-orang muslim boleh jadi berkurang.
"Jizyah" ialah: pajak kepala yang dipungut oleh pemerintah Islam dari orang-orang yang bukan Islam, sebagai imbangan bagi jaminan keamanan diri mereka.
Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membati buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat ma'siat atau mengharamkan yang halal.
Maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.
Muharram, Rajab, Zulqaidah, Zulhijjah adalah bulan-bulan yang dihormati dan dalam bulan-bulan tsb. tidak boleh diadakan peperangan. Tetapi peraturan ini dilanggar oleh mereka dengan mengadakan peperangan di bulan Muharram, dan menjadikan bulan Safar sebagai bulan yang dihormati untuk mengganti bulan Muharram itu. Sekalipun bilangan bulan-bulan yang disucikan yaitu empat bulan juga. Tetapi dengan perbuatan itu tata tertib di Jazirah Arab menjadi kacau dan lalu lintas perniagaan terganggu.
Maksudnya: orang-orang kafir telah bersepakat hendak membunuh Nabi Muhammad saw maka Allah swt memberikan maksud jahat orang-orang kafir itu kepada Nabi Muhammad saw. Karena itu beliau ke luar ditemani oleh Abu Bakar dari Mekah dan dalam perjalanannya ke Madinah beliau bersembunyi di suatu gua di bukit Thur.
Maksudnya: mereka akan binasa disebabkan oleh sumpah yang palsu itu.
Ada beberapa orang munafik yang tidak mau pergi berperang ke Tabuk (daerah kekuasaan Romawi) dengan berdalih khawatir oleh wanita-wanita Romawi, berhubung dengan itu turunlah ayat ini untuk membukakan rahasia mereka dan menjelaskan bahwa keengganan mereka pergi berperang itu adalah karena kelemahan iman mereka dan itu adalah suatu fitnah.
Yaitu mendapat kemenangan atau mati syahid.
Yang berhak menerima zakat ialah: (a).Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. (b).Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. (c).Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan harta zakat. (d).Mu'allaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. (e). Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan orang muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. (f).Orang-orang yang berhutang: orang yang berhutang karena bukan untuk kepentingan ma'siat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. (g).Pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. Di antara ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa fii sabiilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah-rumah sakit, dll. (h).Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan ma'siat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Maksudnya: berlaku kikir.
'Aad ialah kaum Nabi Hud as, Tsamud ialah kaum Nabi Shaleh as, penduduk Mad-yan ialah kaum Nabi Syu'aib as dan penduduk negeri yang telah musnah ialah kaum Nabi Luth as.
Maksudnya: mereka ingin hendak membunuh Nabi Muhammad saw.
Setelah Nabi Muhammad saw selesai dari peperangan Tabuk dan kembali ke Madinah dan bertemu dengan segolongan orang-orang munafik yang tidak ikut berperang, lalu mereka minta izin kepadaya untuk ikut berperang, maka Nabi Muhammad saw dilarang oleh Allah swt mengabulkan permintaan mereka, karena mereka dari semula tidak mau ikut berperang.
Maksudnya: orang-orang yang tidak ikut berperang.
Maksudnya: wanita-wanita, anak-anak, orang-orang lemah, orang-orang yang sakit dan orang-orang yang sudah tua.
Maksudnya: mereka bersedih hati karena tidak mempunyai harta yang akan dibelanjakan dan kendaraan untuk membawa mereka pergi berperang.
Maksudnya: tidak mencela mereka.
Orang-orang Badwi ialah orang-orang Arab yang berdiam di padang pasir yang hidupnya selalu berpindah-pindah.
Maksudnya: orang-orang Badwi yang berdiam di sekitar Madinah.
Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan terhadap harta benda.
Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
Yang dimaksud dengan "orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu" ialah seorang pendeta Nasrani bernama Abu 'Amir, yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya dari Syria untuk bershalat di mesjid yang mereka dirikan itu, serta membawa tentara Romawi yang akan memerangi kaum muslimin. Akan tetapi kedatangan Abu 'Amir ini tidak jadi karena ia mati di Syria. Dan mesjid yang didirikan kaum munafik itu diruntuhkan atas perintah Rasulullah saw berkenaan dengan wahyu yang diterimanya sesudah kembali dari peperangan Tabuk.
Maksudnya: bila perasaan mereka telah lenyap. Ada pula yang menafsirkan: bila mereka tidak dapat taubat lagi.
Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu pengetahuan atau berjihad. Ada pula yang menafsirkan dengan orang yang berpuasa.
ref="fnt_001.htm#0034">lihat no. 34
Maksudnya: seseorang hamba tidak akan diazab oleh Allah semata-mata karena kesesatannya, kecuali jika hamba itu melanggar perintah-perintah yang sudah dijelaskan.
Yaitu Ka'ab bin Malik, Hilal bin Umayyah, Mararah bin Rabi', mereka disalahkan karena tidak mau ikut berperang.
Maksudnya: penyakit bathiniyah seperti: kekafiran, kemunafikan, keragu-raguan, dsb.
Yang dimaksud dengan "ujian" di sini adalah musibah-musibah yang menimpa mereka seperti terbukanya rahasia tipu daya mereka, pengkhianatan mereka dan sifat mereka menyalahi janji.
ref="fnt_001.htm#0010">lihat no. 10
Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.
Maksudnya: diberi petunjuk Allah untuk mengerjakan amalan-amalan yang menyampaikan surga.
Maksudnya: puja dan puji mereka kepada Allah.
Artinya: Maha Suci Engkau, wahai Rabb kami.
Artinya: sejahtera dari segala bencana.
Artinya: segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Maksudnya: datangkanlah kitab yang baru untuk kami baca yang tidak ada di dalamnya hal-hal kebangkitan dari kubur, hidup sesudah mati, dsb.
Maksudnya: gantilah ayat-ayat yang menerangkan siksa dengan ayat-ayat yang menerangkan rahmat, dan yang mencela Ilah-ilah kami dengan memujinya dsb.
Maksudnya: sebelum al-Qur'an diturunkan.
Kalimat ini adalah ejekan bagi orang-orang yang menyembah berhala, yang menyangka bahwa berhala-berhala itu dapat memberi syafa'at di sisi Allah.
Maksudnya: manusia pada mulanya hidup rukun, bersatu dalam suatu agama, sebagai suatu keluarga. Tetapi setelah mereka berkembang biak dan setelah kepentingan mereka berlainan, timbullah berbagai kepercayaan yang menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu Allah mengutus Rasul yang membawa wahyu dan untuk memberi petunjuk kepada mereka. Baca ayat 2:213
Ketetapan Allah itu ialah bahwa, perselisihan manusia di dunia itu akan diputuskan di akhirat.
Maksudnya: diberi keputusan di dunia.
Yang dimaksud dengan "yang ghaib" di sini ialah mu'jizat.
Maksudnya: bumi yang indah dengan gunung-gunung dan lembah-lembahnya telah menghijau dengan tanaman-tanamannya.
Maksudnya: dapat memetik hasilnya.
Arti kalimat Darus salam ialah: tempat yang penuh kedamaian dan keselamatan. Pimpinan (hidayah) Allah berupa akal dan wahyu untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Yang dimaksud dengan "tambahannya" ialah kenikmatan melihat Allah.
Maksudnya: muka mereka berseri-seri dan tidak ada sedikitpun tanda-tanda kesusahan.
Maksudnya: orang-orang yang menyembah berhala itu sebenarnya bukanlah menyembah berhala, hanyalah menyembah hawa nafsu mereka sendiri, karena hawa nafsu merekalah yang menyuruh menyembah berhala.
ref="fnt_001.htm#0119">lihat no. 119
Sesuatu yang diperoleh dengan persangkaan sama sekali tidak bisa menggantikan sesuatu yang diperoleh dengan keyakinan.
Maksudnya: al-Qur'an itu menjelaskan secara terperinci hukum-hukum yang telah disebutkan dalam al-Qur'an itu pula.
Artinya: mereka pada lahirnya memperhatikan apa yang dibaca oleh Rasulullah dan apa yang diajarkannya, sedangkan hati mereka tidak menerimanya.
Artinya: menyaksikan tanda-tanda kenabianmu, akan tetapi mereka tidak mengakuinya.
Maksudnya: namun di akhirat kelak Allah akan memperlihatkan juga azab itu kepada Nabi Muhammad saw.
Maksudnya: antara rasul dan kaumnya yang mendustakannya.
Yang dimaksud dengan "ajal" ialah masa keruntuhannya.
Maksudnya: di waktu terjadinya azab itu.
Sebagian ahli tafsri ada yang mengartikan "asarru" dengan melahirkan.
Maksudnya: Rasul dan orang-orang mu'min.
Maksudnya: mereka sebelum diutus Rasul biasa mendustakan hak.
Maksudnya: tanda-tanda kekuasaan Allah.
Maksudnya: menyembah berhala.
Maksudnya: negeri Mesir.
Yang diselamatkan oleh Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir. Selanjutnya lihat footnote ayt 2:50
Maksudnya: negeri Mesir dan negeri Syam.
Kalimat di sini berarti "ketetapan". Maksud ayat ini ialah orang-orang yang telah ditetapkan Allah dalam Lauh Mahfuzh bahwa mereka akan mati dalam kekafiran; selamanya tidak akan beriman.
Maksudnya: diperinci atas beberapa macam, ada yang mengenai ketauhidan, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan, dll.
Maksudnya: menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap nabi Muhammad saw.
Yang di maksud "binatang melata" di sini ialah segenap mahluk Allah yang bernyawa.
Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan "tempat berdiam" di sini ialah "dunia" dan "tempat penyimpanan" ialah "akhirat". Dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud "tempat berdiam" ialah tulang sulbi dan "tempat penyimpanan" ialah rahim.
Maksudnya: Allah menjadi langit dan bumi untuk tempat berdiam mahluk-Nya serta tempat berusaha dan beramal, agar nyata di antara mereka siapa yang ta'at dan patuh kepada Allah.
Maksud mereka mengatakan bahwa kebangkitan nanti sama dengan sihir ialah kebangkitan itu tidak ada sebagaimana sihir itu adalah khayalan belaka. Menurut ahli tafsir yang dimaksud dengan kata "Ini" ialah al-Qur'an ada pula yang menafsirkan dengan hari berbangkit.
Yakni Allah saja yang dapat membuat al-Qur'an itu.
Maksudnya: apa yang mereka usahakan di dunia tidak ada pahalanya di akhirat nanti.
Ada pula yang menafsirkan "saksi" di sini dengan Jibril as. Ada pula yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan "saksi" di sini al-Qur'an itu sendiri karena al-Qur'an itu adalah suatu mu'jizat yang tidak dapat dibantah atau dibatalkan.
Maksud "para saksi" di sini ialah: malaikat, nabi-nabi, dan anggota-anggota badannya sendiri.
Kata-kata ini diucapkan oleh nabi Nuh as sewaktu dia didesak oleh golongan kafir yang kaya dari kaumnya untuk mengusir golongan yang beriman, tidak berada, miskin dan papa.
Yang dimaksud dengan "dapur" ialah permukaan bumi yang memancarkan air hingga menyebabkan timbulnya taufan.
Nama anak nabi Nuh as itu "Qan'aan", sedang putra-putranya yang beriman ialah: Sam, Ham, dan Jafits.
Yakni Allah telah melaksanakan janjinya dengan membinasakan orang-orang yang kafir kepada nabi Nuh as dan menyelamatkan orang-orang yang beriman.
Bukit "Judi" terletak di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia.
Menurut sebagian ahli tafsir bahwa yang dimaksud dengan "perbuatannya" ialah permohonan nabi Nuh as agar anaknya dilepaskan dari bahaya.
Yang di maksud "binatang melata" di sini ialah segenap mahluk Allah yang bernyawa.
Maksudnya: menguasai sepenuhnya.
Maksudnya: Allah selalu berbuat adil.
Maksudnya: manusian dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
Perbuatan mereka menusuk unta itu ialah suatu pelanggaran terhadap larangan nabi Shaleh as. Oleh sebab itu Allah menjatuhkan kepada mereka hukuman yaitu membatasi hidup mereka hanya dalam tempo tiga hari, maka sebagai ejekan mereka disuruh bersuka ria selama tiga hari itu.
Demikian cepatnya mereka dihancurkan oleh guntur itu, sehingga mereka hancur lebur oleh guntur itu, tanpa bekas, seakan-akan tidak pernah ada.
Nabi Luth as merasa susah akan kedatangan utusan-utusan Allah itu karena mereka berupa pemuda yang rupawan sedangkan kaum Luth as amat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk melakukan homoseksual. Dan dia merasa tidak sanggup melindungi mereka bilamana ada gangguan dari kaumnya.
Maksudnya perbuatan keji di sini ialah: mengerjakan liwath (homoseksual).
Maksudnya: merasa tidak punya syahwat terhadap wanita.
Kata "tertinggal" di sini terjemahnya dari kalimat "yaltafit". Ada pula mufassir menterjemahkannya dengan "menoleh ke belakang".
Yakni orang-orang zalim itu karena kezalimannya, mereka pasti mendapat siksa yang demikian. Ada pula sebagian mufassirin mengartikan bahwa negeri kaum Luth as yang dibinasakan itu tidak jauh dari negeri Mekah.
Yang dimaksud dengan "sisa keuntungan dari Allah" ialah keuntungan yang halal dalam perdagangan sesudah mencukupkan takaran dan timbangan.
Perkataan ini mereka ucapkan untuk mengejek nabi Syu'aib as.
Ini adalah kata kiasan yang maksudnya ialah: menjelaskan kekalnya mereka dalam neraka selama-lamanya. Alam akhirat juga mempunyai langit dan bumi sendiri.
Maksudnya: jangan ragu-ragu bahwa menyembah berhala itu perbuatan yang sesat dan buruk akibatnya.
Ayat ini suatu penghibur kepada nabi Muhammad saw sewaktu beliau menghadapi tantangan terhadap al-Qur'an oleh orang kafir Mekah. Allah menceritakan bahwa Taurat yang dibawa nabi Musa as dahulupun juga dapat tantangan oleh orang-orang Yahudi.
Maksudnya: andaikata tak ada ketetapan penundaan azab terhadap mereka sampai hari kiamat, tentulah mereka dibinasakan dalam waktu itu juga.
Cenderung kepada orang yang zalim maksudnya menggauli mereka serta meridhai perbuatannya. Akan tetapi bergaul dengan mereka tanpa meridhai perbuatannya dengan maksud agar mereka kembali kepada kebenaran atau memelihara diri, maka dibolehkan.
Bapak Yusuf as ialah Ya'qub putera Ishaq putera Ibrahim as.
Dimaksud bapak di sini ialah kakek dan ayah dari kakek.
Menjadi orang baik-baik yaitu "mereka setelah membunuh Yusuf as bertaubat kepada Allah serta mengerjakan amal-amal saleh".
Maksudnya: menjadi orang-orang pengecut yang hidupnya tak ada artinya.
Maksudnya: dalam hal ini Ya'qub memilih kesabaran yang baik, setelah mendengar berita yang menyedihkan itu.
Hati mereka tidak tertarik karena dia anak temuan dalam perjalanan. Jadi mereka khawatir kalau-kalau pemiliknya datang mengambilnya. Oleh karena itu mereka tergesa-gesa menjualnya sekalipun dengan harga yang murah.
Orang Mesir yang membeli Yusuf as itu seorang Raja Mesir bernama Qithfir dan nama isterinya Zulaikha.
Nabi Yusuf mencapai umur 30-40 tahun.
Ayat ini tidaklah menunjukkan bahwa nabi Yusuf as punya keinginan yang buruk terhadap wanita itu Zulaikha, akan tetapi godaan itu demikian besarnya sehingga andaikata dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah swt tentu dia jatuh ke dalam kema'siatan.
Maksudnya: rahasiakanlah peristiwa ini.
Al-Aziz sebutan bagi raja di Mesir.
Setelah mereka melihat kebenaran Yusuf, namun demikian mereka memenjarakannya juga supaya jelas yang bersalah adalah Yusuf as. dan orang-orang tidak lagi membicarakan hal ini.
Menurut riwayat dua orang pemuda itu ialah pelayan-pelayan raja; seorang pelayan yang mengurusi minuman raja dan yang seorang lagi tukang buat roti.
Yang dimaksud dengan "keadaanmu" ialah pendapat wanita-wanita itu tentang Yusuf as apakah dia terpengaruh oleh godaan itu atau tidak.
Menurut sejarah ketika terjadi musim paceklik di Mesir dan sekitarnya, maka atas anjuran Ya'qub, saudara-saudara Yusuf datang dari Kanaan ke Mesir menghadap pembesar-pembesar Mesir untuk meminta bantuan bahan makanan.
Menurut kebanyakan ahli tafsir, barang-barang dari saudara-saudara Yusuf yang digunakan sebagai alat penukar bahan makanan itu ialah kulit dan terompah.
Tindakan ini diambil oleh Yusuf as sebagai siasat, dengan cara menanam budi kepada mereka, agar mereka nantinya bersedia kembali lagi ke Mesir dengan membawa Bunyamin.
Maksudnya: bahwa Ya'qub as tidak dapat mempercayakan Bunyamin kepada saudara-saudaranya, karena khawatir akan terjadi kejadian seperti yang dialami oleh Yusuf dahulu.
Menurut syari'at nabi Ya'qub as barangsiapa mencuri maka hukumannya ialah si pencuri dijadikan budak satu tahun.
Yakni putusan Yusuf yang menolak permintaan mereka untuk menukar Bunyamin dengan saudaranya yang lain.
Ayah dan saudara perempuan ibunya (bibi).
Sujud di sini ialah sujud penghormatan bukan sujud ibadah.
Yang dimaksud dengan "berpasang-pasangan" ialah jantan dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar dan kecil dsb.
orang-orang musyrik dengan cara mengejek meminta kepada Nabi Muhammad saw supaya disegerakan turunnya siksa, padahal semestinya mereka lebih dahulu meminta rahmat dan keselamatan.
Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. Dan yang dikehendaki pada ayat ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Hafazhah.
Allah tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
orang-orang yang mendo'a kepada berhala dimisalkan seperti orang yang mengulurkan telapak tangannya yang terbuka ke air supaya air sampai ke mulutnya. Hali ini tidak mungkin terjadi karena telapak tangan yang terbuka tidak dapat menampung air.
Allah mengumpamakan yang benar dan yang batil dengan air dan buih atau dengan logam yang mencair dan buihnya. Yang benar sama dengan air atau logam murni yang batil sama dengan buih air atau tahi logam yang akan lenyap dan tidak ada gunanya bagi manusia.
Yaitu mengadakan hubungan silaturrahim dan tali persaudaraan.
Dapat juga ayat ini diartikan: "Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan membacanya gunung-gunung dapat digoncankan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara (namun mereka tidak juga beriman).
Yaitu orang-orang Yahudi yang telah masuk agama Islam seperti Abdullah bin Salam dan orang-orang Nasrani yang telah memeluk agama Islam.
Keistimewaan bahasa Arab itu antara lain ialah: (a).sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup. (b).bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan. (c).bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjugasi), yang amat luas sehingga dapat mencapai 3000 bentuk perubahan, yang demikian tak terdapat dalam bahasa lain.
Tujuan ayat ini ialah pertama-tama untuk membantah ejekan-ejekan terhadap Nabi Muhammad saw dari musuh-musuh beliau, karena hal itu merendahkan martabat kenabian. Keduanya untuk membantah pendapat mereka bahwa seorang rasul itu dapat melakukan mu'jizat yang diberikan Allah kepada rasul-Nya bilamana diperlukan, bukan untuk dijadikan permainan. Bagi tiap-tiap rasul itu ada Kitabnya yang sesuai dengan keadaan masanya.
Yaitu ulama-ulama ahli Kitab yang memeluk agama Islam.
Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab itu, bukanlah berarti bahwa al-Qur'an untuk bangsa Arab saja tetapi untuk seluruh manusia.
Termasuk dalam "kalimat yang baik" ialah kalimat tauhid, segala ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang baik. Kalimat tauhid seperti kalimat "Laa ilaaha illallaah".
Termasuk dalam "kalimat yang buruk" ialah kufur, syirik, segala perkataan yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.
Yang dimaksud "ucapan-ucapan yang teguh" di sini ialah kalimatun thayyibah yang disebut pada ayat 24 di atas.
Maksudnya: pada hari kiamat itu tidak ada penebusan dosa dan pertolongan sahabat, lihat juga ayat 2:254
Maksudnya: orang-orang kafir itu membuat rencana jahat untuk mematahkan kebenaran Islam dan mereka berusaha menegakkan kabatilan, tetapi mereka itu tidak menyadari bahwa makar (rencana jahat) mereka itu digagalkan oleh Allah swt.
Kata-kata ini diucapkan oleh orang-orang kafir Mekah kepada Nabi Muhammad saw sebagai ejekan.
Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian al-Qur'an selama-lamanya.
Maksud "sunnatullah" di sini ialah membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul.
Maksudnya segala sesuatu itu sumbernya dari Allah swt.
Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.
Maksudnya Iblis memohon agar dia tidak diazab dari sekarang melainkan diberikan kebebasan hidup sampai hari berbangkit.
Yakni waktu tiupan pertama tanda permulaan hari kiamat.
Yang dimaksud dengan "mukhlish" ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk menta'ati segala petunjuk dan perintah Allah swt.
Maksudnya pemberian taufiq dari Allah swt untuk menta'ati-Nya, sehingga seseorang terlepas dari tipu daya syaitan mengikuti jalan yang lurus yang dijaga oleh Allah swt. Jadi sesat atau tidaknya seseorang adalah Allah yang menentukannya.